Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk mengelola dana haji secara hati-hati dan profesional. Jangan menempatkan investasi pada instrumen yang berisiko tinggi.
Jokowi mengatakan BPKH mengelola dana haji yang berjumlah Rp 165 triliun. Dimana porsi investasi yang diserahkan sebesar 75% pada instrumen SBSN dan 2% yang ditanamkan secara langsung saja.
“Alhamdulillah SBSN ini tempatnya aman, di Bank Indonesia, investasi langsung 2% menurut saya juga masih aman, jangan investasi seperti yang lain di saham-saham yang digoreng sahamnya, nanti rugi,” dia berkata. Jokowi, pada acara HUT Raker dan BPKH ke-6 di Istana Negara, Selasa (12/12/2023).
Bahkan Jokowi menyinggung kasus asuransi Jiwasraya yang tidak dibayarkan kepada nasabah karena salah penempatan investasi. Oleh karena itu, ia meminta agar dana haji dikelola secara amanah.
“Ingat Jiwasraya? Saya selalu ingatkan jangan sampai terjadi kasus seperti itu. Saya minta bapak/ibu berhati-hati dalam mengelola dana umat dan harus benar-benar profesional, mengedepankan akuntabilitas sesuai prinsip syariah, karena lagi-lagi itu berlaku untuk rakyat. uang, uang,” katanya.
Seperti diketahui, biaya penyelenggaraan haji dipatok pemerintah sebesar 93,4%, dimana 40%-nya ditanggung oleh hasil investasi dana haji yang dikelola BPKH. Sedangkan biaya ibadah haji hingga 60% ditanggung langsung oleh jamaah haji.
Selain itu, Jokowi juga berpesan agar pengawasan internal di BPKH juga harus ditingkatkan serta penggunaan dananya tidak hanya untuk menambah biaya jemaah tetapi juga berkontribusi pada ekonomi syariah.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Kelola Dana Haji Lebih dari Rp 150T, BPKH Fokus Investasi di Arab
(ha ha ha ha)
Quoted From Many Source