TRIBUNNEWS.COM – Hasil otopsi aktor Matthew Perry tersedia. Bintang Friends itu diketahui meninggal karena efek akut ketamine.
Kantor Pemeriksa Medis Los Angeles akhirnya mengungkap penyebab kematian Matthew Perry.
Hasil otopsi ini dipublikasikan pada 15 Desember 2023.
Baca juga: Mengingat Matthew Perry sebagai Chandler di Friends
Ketamine merupakan obat yang digunakan untuk membius pasien yang akan menjalani tindakan medis seperti operasi.
“Kadar ketamin yang tinggi ditemukan dalam sampel darah post-mortemnya. Efek yang paling mematikan bisa jadi adalah stimulasi kardiovaskular yang berlebihan dan penurunan pernapasan,” laporan otopsi yang dikutip oleh E! pada Sabtu (16/12/2023).
Faktor lain yang berkontribusi terhadap kematian Matthew Perry termasuk tenggelam, penyakit arteri koroner, serta efek buprenorfin, yang digunakan untuk mengobati gangguan penggunaan opioid.
Berdasarkan laporan, kematian tersebut dinyatakan sebagai kecelakaan.
Laporan otopsi menyebutkan Perry telah menerima terapi infus ketamin untuk depresi dan kecemasan seminggu sebelum kematiannya.
Namun, ketika Perry meninggal, sejumlah kecil obat lain ditemukan di perutnya.
Namun, kemungkinan besar obat tersebut tidak berasal dari infus, karena efek ketamin hanya bertahan kurang dari tiga hingga empat jam.
Laporan tersebut selanjutnya menjelaskan bahwa ketamin memiliki kegunaan medis dan bedah sebagai obat bius dan juga dikenal sebagai obat rekreasional terutama karena sifat “disosiatif”, yang menunjukkan adanya keterputusan antara pikiran dan tubuh.
Ini juga dapat memiliki efek halusinasi dan psikedelik jangka pendek.
Selain itu, laporan otopsi menyatakan bahwa Perry telah bebas dari alkohol, metamfetamin, kokain, heroin, PCP atau fentanil dalam 19 bulan sebelum kematiannya.
Sekadar informasi, pada Oktober 2023, Matthew Perry ditemukan tak sadarkan diri di bak mandi air panas atau Jacuzzi di samping kolam renang rumahnya di Malibu.
Saat itu, Matthew ditemukan tewas oleh asisten yang tinggal di rumahnya.
Quoted From Many Source