Jakarta, CNBC Indonesia – Rupee terpantau semakin menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring mengalirnya dana asing ke Tanah Air.
Data berjalan Refinitif, pada perdagangan kemarin Senin (4/12/2023), rupiah ditutup menguat 0,19% pada Rp 15.450/US$. Penguatan tersebut juga sejalan dengan penguatan Jumat (12/1/2023) sebesar 0,16%.
Nilai tukar rupiah dilaporkan menguat karena kuatnya aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik, khususnya Surat Berharga Negara (SBN), saham, dan Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI).
Data transaksi yang dipublikasikan BI pada 27-30 November 2023, investor asing di pasar keuangan domestik mencatatkan beli bersih Rp15,92 triliun (pembelian bersih Rp10,60 triliun di pasar SBN, beli bersih Rp0,38 triliun di pasar saham dan pembelian bersih SRBI sebesar Rp 4,94 triliun). Dengan demikian, selama tiga pekan berturut-turut, akumulasi pembelian bersih asing di pasar keuangan Indonesia mencapai Rp30 triliun.
Tak hanya itu, data mingguan inflow asing juga merupakan yang tertinggi pada tahun 2023, dengan yang terbaik sebelumnya tercatat pada minggu ketiga Januari sebesar Rp 14,8 triliun.
Besarnya arus masuk asing ke Indonesia dipengaruhi oleh faktor tekanan eksternal yang semakin mereda, sehingga prospek investasi di emerging market, termasuk Indonesia dinilai lebih menarik.
Meredanya tekanan eksternal ini tercermin dari penurunan inflasi AS yang lebih baik dari perkiraan, serta kondisi pasar tenaga kerja AS yang mulai mereda, sehingga prospek kebijakan Fed ke depan diperkirakan akan semakin mengalami pelonggaran.
Alat FedWatch CME menunjukkan bahwa 97,7% pelaku pasar melihat The Fed mempertahankan suku bunganya pada bulan Desember mendatang. Artinya hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%. Pelaku pasar bahkan memperkirakan The Fed akan segera memangkas suku bunga pada Maret 2024.
Rupiah Teknis
Secara teknikal per jam, rupee masih kokoh dalam tren naik setelah berhasil menembus beberapa moving average di level 20 jam, 50 jam, dan 100 jam (MA20, MA50, dan MA100).
Posisi garis MA20 yang bertepatan dengan area pre-gap pada 21 November 2023 menjadi resistance baru rupiah yakni di Rp 15.460/US$. Pelaku pasar perlu mewaspadai posisi ini jika terjadi bearish reversal.
Meski demikian, tren naik yang kuat masih berpotensi membuat rupiah semakin menguat menuju support terdekat di Rp/US$15.415. Posisi ini didapat dari garis horizontal berdasarkan low candle tanggal 20 November 2023.
Foto: Tradingview
Rupee terhadap dolar AS setiap jam
|
RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Tren Rupee Terus Melemah, Akankah Hari Ini Berbalik?
(tsn/tsn)
Quoted From Many Source