Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten jasa asuransi yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) melemah pada awal perdagangan Rabu (6/12/2023), di tengah pembayaran dividen interim periode hari ini.
Hingga pukul 10:10 WIB, saham TUGU terkoreksi 0,88% ke harga Rp 1.125/saham. Saham TUGU pada sesi I diperdagangkan pada kisaran harga Rp 1.115 – Rp 1.140 per saham hari ini.
Saham TUGU diperdagangkan sebanyak 240 kali dengan volume 894.800 lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 1,01 miliar. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4 triliun.
Hingga pukul 10.10 WIB, pada bid atau buy order, garisnya berada di Rp 1.125/saham, sesi I terbesar hari ini, mencapai 3.318 lot atau sekitar Rp 373 juta.
Sedangkan untuk order bid atau sell, antriannya paling banyak Rp 1.150/saham, mencapai 3.620 lot atau sekitar Rp 296 juta.
Saham TUGU terkoreksi saat pembagian pra-dividen dilakukan bulan ini. Hari ini adalah periodenya tanggal cum dividen sementara di pasar biasa dan pasar negosiasi.
Sebelumnya, TUGU mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp90,7 miliar pada 28 November 2023. Nilai tersebut setara dengan 8% dari laba bersih TUGU selama tahun 2023, dan setiap pemegang saham berhak atas dividen sebesar Rp25,51 per saham.
Keputusan TUGU untuk membagikan dividen interim sebesar tersebut disebabkan oleh kinerja keuangan perseroan yang tumbuh solid selama tahun 2023 dengan pertumbuhan laba bersih hingga 4,33 kali lipat pada September 2023.
Pada kuartal III 2023, TUGU membukukan laba sebesar Rp1,14 triliun, meningkat 333,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp262 miliar.
Pengetahuannya dalam berinvestasi membuat keuntungan Tugu melambung tinggi. Ini termasuk hasil reasuransi. Tercatat, pada periode tersebut, TUGU menghasilkan reasuransi sebesar Rp 1 triliun dan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 422,71 miliar.
Pundi-pundi perusahaan juga diperkaya dengan pendapatan tambahan yang terutama berasal dari sewa real estat. Kontribusi tersebut menyumbang total kas terhadap pendapatan sebesar Rp346,55 miliar.
Keuntungan besar lainnya bagi TUGU adalah diterimanya dana gugatan Citibank NA yang terdiri dari pokok dan bunga sebesar USD 74 juta atau sekitar Rp 1,15 triliun (kurs Rp 15.659).
Sedangkan setelah ditambah pos pendapatan lain-lain, kontribusinya dalam bentuk rupiah sebesar Rp930,29 miliar. Pasalnya, kontribusi tersebut dikurangi beban bunga sebesar Rp12,59 miliar dan ditambah pendapatan devisa sebesar Rp4,45 miliar.
Setelah hari ini tanggal cum dilaksanakan di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Kamis depan titik mantan tanggal di pasar reguler dan negosiasi masih berlangsung sehingga potensi koreksi masih ada hingga besok.
Sedangkan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai akan dilakukan pada 8 Desember 2023 dan pembayaran dividen akan dilakukan pada 20 Desember 2023.
Secara historis, selama 4 tahun terakhir TUGU tidak pernah absen membagikan dividen, bahkan di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2022.
Selama 4 tahun buku atau 2019-2022, TUGU konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran antara 30%-40% dari laba bersih.
RISET CNBC INDONESIA
[email protected]
Penafian: Artikel ini merupakan produk jurnalistik opini CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, oleh karena itu kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Untung Besar Saham PGEO dan CITI, Dividen Sementara TUGU Jumbo?
(chd/chd)
Quoted From Many Source