Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa perbankan Amerika Wells Fargo akan mengurangi jumlah karyawannya. Selasa waktu setempat, CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan proses PHK dan pergantian karyawan berarti perusahaan kemungkinan akan mengeluarkan biaya pesangon yang besar pada kuartal keempat.
“Kami memperkirakan pembayaran pesangon sebesar US$750 juta (Rp 11,61 triliun) hingga hampir satu miliar dolar (Rp 15,48 triliun) pada kuartal keempat, yang tidak kami perkirakan. [biaya ini timbul] karena kami ingin terus fokus pada efisiensi,” kata Scharf kepada investor pada konferensi Goldman Sachs di New York, seperti dikutip CNBC, Rabu (6/12/2023).
Menurut juru bicara bank, biaya-biaya ini mewakili biaya PHK yang diperkirakan akan dilakukan Wells Fargo tahun depan. Perusahaan menolak menyebutkan berapa banyak karyawan yang akan diberhentikan.
Scharf menambahkan bahwa Wells Fargo perlu mengelola tenaga kerjanya “lebih agresif” karena pengurangan karyawan telah melambat tahun ini.
Para pemimpin Wall Street, termasuk CEO perbankan investasi Scharf dan Morgan Stanley James Gorman, mengatakan mereka kewalahan dengan tingkat peralihan yang sangat rendah.
Sektor perbankan AS telah mengurangi jumlah pekerjanya dalam satu tahun terakhir karena menghadapi kenaikan biaya pendanaan, penurunan transaksi Wall Street dalam jangka panjang, dan kekhawatiran mengenai kerugian pinjaman.
Wells Fargo, bank AS terbesar keempat berdasarkan aset, adalah salah satu bank AS yang paling aktif melakukan PHK tahun ini. Penurunan terbesar terjadi pada sektor Kredit Kepemilikan Rumah (HCR).
Sejauh ini, bank tersebut telah memangkas sekitar 11,300 pekerjaan pada tahun 2023, mewakili 4,7% dari angkatan kerjanya. Hingga September, jumlah karyawan tetap sebanyak 227.363 orang.
Scharf mengatakan ada kebutuhan untuk melakukan perampingan sambil terus berinvestasi di bidang-bidang yang menghasilkan pendapatan termasuk kartu kredit dan pasar modal.
Di bawah kepemimpinan sebelumnya, stafnya diperluas ke seluruh negeri. Sekarang Scharf ingin mereka berada di dekat salah satu kantor pusat bank.
Beberapa pekerja akan ditawari relokasi berbayar, sementara yang lain hanya menerima pesangon. Menurut sumber CNBC, pekerja yang tidak memilih relokasi bisa kehilangan pekerjaan.
Meskipun tindakannya menunjukkan kehati-hatian untuk tahun depan, Scharf mengatakan pada hari Selasa bahwa baik konsumen maupun bisnis bertahan dengan baik dan bahwa perkiraan dasar untuk tahun depan adalah “mendekati titik lemah” bagi perekonomian AS.
Sementara itu, saham Wells Fargo melemah lebih dari 1% pada Selasa waktu setempat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel lain
Setelah Caplok Credit Suisse, terjadi PHK massal oleh UBS dan hilangnya 100 posisi
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source